Pengalaman Gagal Berkali-Kali Melamar Pekerjaan, Akhirnya Lolos Juga.


Kali ini saya ingin berbagi pengalaman ketika saya lulus kuliah. Setelah lulus kuliah dari Universitas Negeri Semarang, bingung juga mau melamar kerja apa dengan berbekal gelar S.Pd. yang saya miliki. Jadi guru, jadi pegawai kantor, jadi pengusaha, jadi apa dan apa. Rasanya memang begitu membuat diri kita penuh pertanyaan. Apalagi memang tidak ada tawaran pasti dari berbagai pihak. Rasanya memang harus mengandalkan diri kita sendiri.

Kirim lamaran kesana-sini, tak ada jawaban :
Sebagai seorang yang baru fresh, tepatnya fresh graduate. Saya juga seperti teman-teman yang lainnya. Mengirimkan lamaran kerja kesana - sini, ke berbagai tempat untuk mencoba peruntungan bisa segera mendapatkan panggilan kerja. Dengan saling berbagi Informasi dengan teman, maka saya pun melamar ke berbagai sekolahan yang menurut saya relevan dengan ijazah yang saya punya. Namun memang tak kunjung mendapatkan jawaban, karena biasanya memang sekolah itu sedang tidak membuka lowongan pekerjaan. Namun saya dan teman-teman nekat saja untuk melamar.

Daftar SM3T, tidak lolos :
Salah satu keinginan saya adalah bisa mengikuti program SM3T. Saya ingin bisa ikut berperan menjadi guru di daerah terpencil di penjuru pelosok Indonesia. Selain sebagai sebuah tantangan untuk mengajar, hal itu juga begitu digemari saya dan teman-teman karena nantinya akan mendapatkan PPG setelah selesai mengabdi 2 tahun di program SM3T. Dengan antusias saya pun mendaftar, kirim pernyaratan ini dan itu. Semua saya lakukan, alhasil memang tidak sesuai dugaan. Ternyata saya tidak lolos, begitu pun juga semua teman seprodi saya tidak ada yang lolos. Nasib kami sama semua, tidak ada yang lolos satu pun.

Mencoba peruntungan di Temanggung, SMK Swadaya. Gagal juga!
Berbekal informasi dari teman saya pada saat kuliah dulu, namanya Nurul Baity. Dia memang saat itu sudah mengajar di SMK Swadaya Temanngung. Dia mengabari saya bahwa ada lowongan guru AP (Administrasi Perkantoran) di sekolahnya. Saya pun berpikir-pikir, haruskah saya bekerja di Temanggung. Sebuah kota yang nampak asing bagi saya, apakah saya akan berkarir disana. Lambat laun hati dan pikiran pun condong kesana, saya pun mengirimkan lamaran kesana. Alhamdulillah langsung dipanggil untuk mengikuti seleksi, diwawancarai oleh beberapa guru disana. Eh pas wawancara memang terasa cair sekali, bahkan sampai membahas novel yang pernah saya buat "Emak, Aku Ingin Kuliah". Hehehe, loh kok malah promosi. Setelah ditanya-tanya dan diwawancarai panjang lebar, akhirnya saya harus merelakan kegagalan saya kembali. Ternyata saya tidak lolos, saya belum beruntung untuk bisa mengabdi disana.

Ikut Progam Menjadi Guru di Papua, Baru Lolos Seleksi Tahap Pertama. Langsung Menyerah Saja!
Keinginan saya untuk menjadi seorang guru masih menyala-nyala. Ada sebuah program rintisan menjadi guru di salah satu tempat di pulau ujung timur Indonesia, di Papua. Saya pun mengikuti seleksinya, dengan berbagai persyaratan yang harus saya penuhi. Ijazah, transkip nilai, sebuah resume, dan lain-lain. Alhamdulillah saya dan satu teman saya dinyatakan lolos di antara ratusan orang dalam tahap administrasi. Nama saya tertulis jelas dalam pengumuman online di website penyelenggara. Berikutnya, tahap seleksi kedua di UGM. Disinilah saya menyerah, padahal sudah bersiap akan berangkat. Sudah kemas-kemas, sudah mandi, sudah rapi, sudah siap cus pergi ke Jogja. Namun karena tiba-tiba dengan alasan sepele yaitu satu-satunya HP yang saya punya tiba-tiba mati karena kesiram air, saya tidak jadi berangkat. Serta karena teman seperjuangan saya, ternyata juga tidak jadi berangkat pula karena kurang direstui oleh orang tuanya. 

Alhamdulillah, akhirnya lolos juga di Sekolah Islam Al-Azhar Pati :
Berikutnya, saya mendapatkan informasi adanya lowongan kerja di salah satu sekolah di kota saya sendiri. Sekolah Islam Al-Azhar Pati membuaka lowongan untuk menempati posisi Staf Administrasi Yayasan. Saya pun mengirimkan langsung ke sekolahnya, wah ternyata sekolahnya begitu bagus sekali. Saya langsung punya keinginan kuat bisa lolos di sekolah ini. Berkas lamaran saya pun diterima oleh seorang guru wanita. Setelah beberapa hari menunggu, ternyata saya lolos dalam tahapan Administrasi. Saya pun mengikuti tes seleksi berikutnya, tes tertulis, tes membaca Al-qur'an, tes pengetahuan umum, tes psikologi dan wawancara. Alhamdulillah saya berhasil lolos sampai tahap akhir. Akhirnya saya diberikan selamat karena bisa bergabung dan bekerja di Sekolah Islam Al Azhar Pati

Pelajaran berharga :
Gagal itu memang biasa adanya dalam mengejar suatu harapan. Tidak semua hal yang kita inginkan dapat kita capai dengan mudah, ada kalanya kita harus berjuang berkali-kali baru bisa berhasil. Semangat untuk berhasil itulah yang membuat diri kita bisa tetap semangat. Hingga akhirnya Allah SWT memberikan jawaban. Semua itu tidak lepas dari perjuangan, perbaikan serta doa-doa kita. Selagi kita masih mau berusaha maka niscaya kesempatan itu akan selalu ada. 

0 Response to "Pengalaman Gagal Berkali-Kali Melamar Pekerjaan, Akhirnya Lolos Juga."

BERLANGGANAN GRATIS VIA EMAIL

Dapatkan Artikel Terbaru Dari Blog Mas Agus JP Melalui Email Anda.