Surat Cinta Untuk Muridku - Catatan Bidikmisi ke-29


Cinta itu adalah anugerah
Karena anugerah maka cinta itu indah
Karena indah maka harusnya harimu semakin cerah
Karena cerah harusnya hilang semua gundah gelisah susah.

Semilir angin memberi kesejukan menyapa hari-hariku, di kota yang terasa asri dengan rimbunan pepohonan. Kota nan sejuk Salatiga, yang mempertemukanku padamu. Tahukah engkau ada rasa istimewa padamu, di dalam dada dihati ini. Yaitu rasa sayang untukmu muridku, rasa sayang itu ada disaat-saat tertentu. Maukah kau tahu? tapi syaratnya harus baca rangkaian tulisan ini sepenuh hatimu. Hal itu karena kuingin mengungkapkan betapa aku sayang padamu.

Pertama, aku begitu sayang padamu kala dirimu menjadi sosok murid yang menghargaiku. Tahukah engkau, betapa guru itu sangat senang sekali hatinya saat dihargai. Saat dia bicara, saat dia mengajarimu dan disaat-saat seperti tanpa lelahnya memberi tahumu banyak hal. Saat-saat seperti ini membuatku nyaman padamu. Membuatku serasa tak ingin berhenti memperkanalkan banyak hal pada dirimu.


Kedua, aku begitu sayang padamu saat kau berpenampilan menarik tapi tetap sopan. Bukan menarik asalkan terlihat cantik atau memperlihatkan keindahan fisikmu. Bukan tampil menarik dengan kau memakai seragam serba mahal, serba mini, atau terbuka. Bukan itu muridku sayang, itu justru membuatku tak suka. Tetapi berpenampilanlah yang sederhana, sebagaimana dirimu sebagai siswa. Seragam yang menutupi dan melindungi keindahanmu, sesuai aturan yang telah kau ketahui dalam dirimu.

Ketiga, masihkah kau mau tahu? kubegitu menyayangimu saat kau menjadi sosok murid yang pintar. Pintar? bukan yang nomer 1 maksudku, bukan pula selalu dapatkan nilai tertinggi terus
menerus. Tetapi pintar itu adalah orang yang senantiasa mau belajar, mau berusaha memahami semua pelajaran-pelajaranmu. Jika seperti itu pasti aku sangat sayang dan bangga padamu.

Keempat, tahukah kau hal yang membuat kita bisa akrab  atau dekat?. Ya, yaitu adalah komunikasi yang baik. Jika komunikasi dan hubungan diantara kita baik tentu kita akan merasa nyaman. Jadi bersikaplah sopan padaku, beramah tamahlah padaku. Sapa aku saat bertemu. Jadilah pribadi yang sopan dalam berbicara, jangan mengucapkan kata-kata yang tak enak untuk aku dengar. Hal itu sungguh sangat membuat sakit hatiku, kau harus tahu itu.

Kelima,
aku begitu senang padamu saat kau tepati semua tanggung jawabmu. Apa itu? yaitu kala kusampaikan pelajaran maka kau dengan tenang mendengarkan. Kala kuberikan tugas kau dengan senang hati mengerjakan. Kala kuberi pertanyaan maka kau dengan penuh antusias mau menjawabnya.

Keenam, tahukah engkau hal yang bisa buatku tersenyum manis melihatmu? yaitu kala kulihat dirimu terlihat begitu bersemangat, kala di wajahmu yang cantik terpancar banyak harapan yang kau cita-citakan. Dan tahukah saat aku merasa bersedih muridku sayang? yaitu kala kulihat dirimu begitu lesu dan tak bersemangat menjalani hari-harimu. Muridku yang kusayang, semangatlah masa depanmu masih panjang. Mau kan buat gurumu ini selalu tersenyum dengan semangatmu, dengan berbagai prestasimu. Ayoo tunjukan dan buktikan.

Muridku, inilah gurumu yang menyayangimu. Harapannya juga kau menyayangiku seperti kumenyayangimu. Muridku, inilah rasa sayang gurumu. Muridku di dalam tulisan ini banyak hal yang sangat ingin kuungkapkan padamu, yang harus bahkan sangat harus kau ketahui. Pahami dan ketahui ini baik-baik ya, hal yang sangat ingin kuungkapkan padamu adalah,

“Semua guru pasti menyimpan dan menyayangimu seperti ini, inilah rasa sayang seorang guru pada semua muridnya. maka sayangilah aku, sayangi semua gurumu dengan berbuat seperti yang kuharapakan diatas itu”.

UNTAIAN HIKMAH
Pertama, Menjadi seorang guru menjadikanku mengerti bahwa untuk dapat mengajar dengan murid-muridku adalah dengan menyayanginya. Dengan ras sayang, kita bisa merasa dengan senang mengajri mereka banyak hal. Kita pun menjadi tak bosan memberikan perhatian kepada mereka. Kepedulian bisa kita curahkan dengan begitu semangat. Semua itu demi keberhasilan dalam mengajar, hingga mereka pun senang kala diajar.
Kedua, Seorang guru cenderung tidak disukai murid-muridnya jika ia pun tidak menyukai murid-muridnya terlebih dahulu. Guru bukan hanya sebuah profesi yang hanya mengejar formalitas mengajar dan menyelesaikan sebuah materi. Namun bagaimana mengajarnya bisa tertanam di benak fikiran murid-muridnya. Hingga seolah dalam pembelajaran tidak terjadi kekakuan yang membut pelajaran terasa mencekam.
Ketiga, Seorang guru sangat berharap murid-muridnya akan begitu menghormatinya. Mau bertutur sapa dengan baik dan sopan kepadanya. Namun bukan berarti kesopanan yang hanya formalitas semata. Seorang guru merasa bersemangat kala ia dihargai. Hal ini pun adalah tugas seorang guru untuk bisa dihargai. Walaupun pada dasarnya setiap murid berkewajiban untuk menghargai. Sifat dan profesionalisme guru itu lah yang akan membuat sang guru bisa dihargai atau tidak.

Keempat, Suatu kebahagiaan tersendiri saat seorang guru dapat disayangi murid-muridnya. Sosoknya dirindukan sekali untuk selalu mengajar. Hingga seolah sosoknya tak ingin digantikan oleh guru lain dalam mengajar. Disini membuat sang guru menjadi betah dan semangat dalam mengajar. 

0 Response to "Surat Cinta Untuk Muridku - Catatan Bidikmisi ke-29"

BERLANGGANAN GRATIS VIA EMAIL

Dapatkan Artikel Terbaru Dari Blog Mas Agus JP Melalui Email Anda.